3.8.1 Router
Router adalah
sebuah alat jaringan
komputer yang mengirimkan
paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju
tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing
terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack
protokol tujuh-lapis OSI.
Router berfungsi
sebagai penghubung antar dua atau lebih
jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya.
Secara umum, router dibagi menjadi dua
buah jenis, yakni:
1. static router (router statis): adalah sebuah
router yang memiliki tabel routing statis yang diset secara manual oleh para
administrator jaringan.
2. dynamic router (router dinamis): adalah
sebuah router yang memiliki
dab membuat tabel
routing dinamis,
dengan mendengarkan lalu
lintas jaringan dan
juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.
3.8.2. Identifikasi
masalah dan lapisan fisik
Lapisan ini
mendefinisikan antarmuka dan mekanisme untuk meletakkan bit-bit data diatas
media jaringan seperti kabel, radio dan cahaya. Selain itu, lapisan ini dapat
mendefinisikan tegangan listrik, arus listrik, modulasi sinkronisasi antar bit,
pengaktifan dan pemutusan koneksi serta beberapa karakteristik kelistrikan
untuk media transmisi seperti kabel UTP / STP, kabel koaksial atau kabel fiber
optic. Protocol pada PHY Layer mencakup IEEE 802.3; RS-232C; X.21; repeater;
transceiver; kartu jaringan atau Network Interface Card (NIC) dan pengabelan
untuk beroperasi.
3.8.3. Standart
pengkabelan EIA 506
Standar pengkabelan UTP
diatur oleh Electronics Industry Alliance/Telecommunication Industry
Association (EIA/TIA).
Jika kita lihat, maka
urutan warna T568A dari kiri ke kanan adalah:
putih-hijau, hijau,
putih-oranye, biru, putih-biru, oranye, putih-coklat, coklat.
sedangkan untuk jenis
T568B urutannya adalah:
putih-oranye, oranye,
putih-hijau, biru, putih-biru, hijau,
putih-coklat, coklat. Dua urutan warna diatas adalah urutan warna yang telah
menjadi standar internasional dalam Cabling jaringan. selanjutnya, berdasarkan
perbedaan urutan warna kedua Pin dari suatu kabel masih dapat dibagi lagi
menjadi 2 jenis, yaitu straigh-through dan cross-over:
a). Straigh-Through
Istilah Straigh-Through digunakan untuk kabel
LAN yang memiliki urutan warna yang sama pada kedua ujung Pin. misalnya ujung
Pin yang satu memiliki urutan warna jenis T568A (putih-hijau, hijau,
putih-oranye, biru, putih-biru, oranye, putih-coklat, coklat), maka ujung Pin
yang lainnya juga harus memiliki urutan warna berdasarkan standar T568A. jika
yang digunakan oleh salah satu Pin adalah standar T568B, maka ujung Pin lainnya
juga harus memiliki urutan warna berdasarkan standar T568B. anda dapat membuat
kabel jenis straigh-through tanpa menggunakan aturan warna T568A maupun T568B
asalkan dikedua ujung Pin memiliki urutan warna yang sama.
Kabel jenis
Straigh-through digunakan untuk menghubungkan dua buah device yang tidak
sejenis (mis: komputer-Switch/Hub, Komputer-Router, Router-Switch, dlsb)
b). Cross over
Berbeda dengan kabel
jenis straigh-trough, kabel jenis Crossover memiliki urutan warna yang berbeda
dikedua ujungnya. namun, perbedaan warna ini tidak boleh sembarangan, karena
kedua ujung ini juga memiliki aturan urutan warna.
Pada kabel jenis
Crossover standar, jika salah satu ujung Pin memiliki susunan warna berdasarkan
aturan T568A, maka ujung Pin yang lain harus memiliki urutan warna berdasarkan
standar T568B.
jika anda membuat
urutan sendiri pada sebuah kabel LAN, maka urutan warna pada Pin Crossover-nya
adalah : urutan warna ke-1 Pin pertama menjadi urutan ke-3 pada Pin kedua,
urutan ke-2 pada Pin pertama menjadi urutan warna ke-6 pada Pin kedua.
Kabel jenis Crossover
digunakan pada saat kita menghubungkan 2 buah device yang sejenis
(mis:komputer-komputer, komputer-Router, Switch-Hub, Router-router, Switch).
untuk lebih jelasnya
anda dapat memperhatikan contoh gambar dibawah ini
3.8.4. Pengujian kabel pada jaringan.
Setelah kedua ujung
kabel UTP dihubungkan dengan LAN Tester,diperoleh data sebagai berikut :
Led 1 : menyala
Led 2 : menyala
Led 3 : menyala
Led 4 : menyala
Led 5 : menyala
Led 6 : menyala
Led 7 : menyala
Led 8 : menyala
jika lampu led yang pada LAN tester
menyala semua, dari nomor 1 sampai 8 berarti telah sukses. Kalau ada salah satu
yang tidak menyala berarti kemungkinan pada pin nomor tersebut ada masalah.
Cara paling mudah yaitu tekan (press) lagi menggunakan tang. Kemungkinan pinnya
belum tembus. Kalau sudah kita tekan tetapi masih tidak nyambung, maka coba
periksa korespondensinya antar pin udah 1-1 atau belum.
3. Masalah Yang Bisa Terjadi
Ø Router Tidak Berfungsi
Ø Kesalahan Konfigurasi Router
Ø PC spesipikasi minimum
Ø Kabel Rusak
Ø HUB/Switch tidak berfungsi, dll.
EmoticonEmoticon